Pengembangan Perangkat Lunak di Era Pandemi

Pengembangan perangkat lunak saat ini

Pengembangan perangkat lunak saat ini membutuhkan kerjasama dan kolaborasi. Seiring dengan pertumbuhan kompleksitas perangkar lunak dan juga beban fungsi perangkat lunak modern. Perangkat lunak saat ini dikembangkan secara berkelompok tidak individual. Pekerjaan pengembangan perangkat lunak bergeser yang tadinya bersifat personal menjadi kolektif. Berbagai praktik pengembangan juga menekankan pentingnya komunikasi dan kolaborasi secara langsung. Pendekatan modern berbass proses Agile misalnya mendorong komunikasi langsung memiliki derajat yang lebih penting dibanding dengan dokumentasi sekalipun. Itulah mengapa praktik Agile sepeti Scrum dan XP melibatkan pengguna secara langsung dan mengerjakannya secara tatap muka dan intens.

Sayangnya kondisi ideal demikian tidaklah mudah di era pandemi. Kondisi yang tidak memungkinkan mobilitas, interaksi yang terbatas, hingga keterbatasan konektiivitas nenbuat pengembangan perangkat lunak di era pandemi memasuki babak baru.

 

Pengembangan perangkat lunak secara terdistribusi

Berita baiknya, para peneliti telah merancang berbagai proses pengembangan perangkat lunak secara terdistribusi. Konsep pengembangan perangkat lunak secara terdistribusi pada masa lalu memang tidak dirancang karena pandemi. Pengembangan perangkat lunak secara terdistribusi dilakukan dikarenakan adanya kebutuhan melakukan pengembangan yang memanfaatkan 24 jam waktu kerja untuk mempercepat deliverable sebuah perangkat lunak. Sebut saja perusahaan Ubuntu, Microsoft, dan Novel yang melakukan konsep “round the clock follow the sun”. Pendekatan ini disinyalir efektif untuk memberikan kekuatan super untuk pengembangan tanpa henti dengan memanfaatkan perbedaan zona waktu, kedekatan pasar lokal, hingga biaya tenaga kerja yang lebih kompetitif di negara-negara berkembang. Dua metode yang umum digunakan adalah

  • Global Software Developnent – pendekatan formal untuk pengembangan perangkat lunak secara terdistribusi.
  • Global eXtrene Programming – pendekatan Agile untuk pengembangan perangkat lunak secara terdistribusi

Keduanya dirancang secara terdistribusi karena faktor efektivitas dan efisiensi, lalu bagaimana penerapannya di era pandemi.

 

Pengembangan perangkat lunak di era pandemi

Apakah pendekatan GXP atau GSD dapat diterapkan di era pandemi. Jawabannya tentu bisa. Namun, apakah efektif? apakah akan sesuai dengan kebutuhan berdasar kondisi pandemi. Hal tersebut yang menarik dibahas. Pada saat pandemi latar belakang yang mendorong adalah ketidak mungkinan untuk berinteraksi langsung karena COVID-19 maka kita bisa melihat kondisi yang berbeda seperti pada ciri sebagai berikut.

  • Pengembangan perangkat lunak terdistribusi dilakukan pada anggota tim yang secara geografis tidak terlalu jauh dan dalam zona waktu yang sama. Hal ini mengakibatkan proses pengembangan dalam rentang jam kerja yang sama
  • Pengembangan perangkat lunak terdistribusi akibat pandemi dilakukan dengan anggota tim berada di rumah. Berbeda dengan pengembangan yang sebelumnya yang berada di lingkungan kantor yang kondusif. Maka kondisi perangkat lunak terdistribusi berbasis work from home sangat rentan terhadap situasi yang tidak kondusif seperti lingkungan kerja yang tak memadai, bising, dan gangguan lainnya
  • Pengembangan perangkat lunak terdistribusi akibat pandemi dilakukan dengan anggota tim yang memiliki kecenderungan lebih sporadis. Hal ini dikarenakan para anggota tim tidak dilatih untuk bekerja secara terdistribusi. Aspek kedisiplinan, luaran kerja, dan prosedur kerja masih menjadi pekerjaan rumah organisasi untuk bertransformasi

Berdasar pada kondisi tersebut maka setidaknya agenda penelitian pengembangan perangkat lunak di era pendemi harus mempertimbangkan

  1. Proses kerja yang mengombinasikan antara bekerja kilaboratif dan bekerja mandiri sehingga jam kerja yang sama dapat dimanfaatkan secara efektif untuk bekerja mandiri dan kolaborasi. Sayangnya hingga saat ini belum ada pemetaan kerja pengembangan perangkat lunak mana yang cocok dikerjakan mandiri dan mana yang cocok dikerjakan secara bersama.
  2. Organisasi perlu menyiapkan lingkungan yang kondusif berdasar pada situasi rumah masing-masing. Memberikan ruangan-ruangan kerja yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi bekerja yang memenuhi protokol kesehatan. Perlu dilakukan penelitian pengukuran kelayakan situasi work from home bagi tim pengembang
  3. Organisasi perlu melakukan kajian perangkat dan proses kerja untuk berkolaborasi jarak jauh. Semisal menggunakan perangkat kolaborasi seperti Microsoft Teams atau Visual Studio Live Share. Perlu dilakukan penelitian yang mengukur efektivitas proses kerja kolaborasi digital tersebut

Demikian agenda penelitian research area Cloudex, bagaimana dengan perusahaan Anda? Apa sudah siap untuk melakukan pengembangan perangkat lunak secara terdistribusi?

 

Referensi

  1. Global Software Development
  2. Global eXtreme Programming

 

@ridife

Leave a comment

Your email address will not be published.