• UGM
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Cloud Experience Research Group
Department of Electrical Engineering & Information Technology
Faculty of Engineering Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Roadmap
  • Researches Area
    • Modern Enterprise and Software Engineering Methodology (MESEM)
    • Technology Enhanced Learning and Optimization (TELO)
    • Cloud Adoption and Cognitive Application (CACA)
  • Articles
  • Videos
  • Researcher
  • Home
  • Articles

Programmer makin malas di era AI

  • Articles
  • 27 July 2024, 09.08
  • By : ridi

Kehadiran AI dalam dunia pemrograman tidaklah membuat para programmer menjadi ‘malas’, melainkan membuka peluang baru untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan mereka. AI membantu dalam mengotomatisasi tugas-tugas yang repetitif dan memungkinkan programmer untuk fokus pada aspek-aspek yang lebih kreatif dan kompleks dari pengembangan perangkat lunak. Misalnya, algoritme pemrosesan cerdas dapat membantu dalam menemukan bug dengan cepat dan meningkatkan siklus pengembangan. Selain itu, AI juga berperan dalam pendidikan, dengan menyediakan alat-alat seperti penilaian otomatis dan pembelajaran adaptif yang dapat menyesuaikan pengalaman belajar bagi setiap siswa, sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan demikian, AI dapat dilihat sebagai alat yang memberdayakan programmer dan pendidik untuk mencapai hasil yang lebih baik dan inovatif. Penelitian yang pernah dilakukan dapat dilihat di sini (PDF) The Impact of Artificial Intelligence on Programmer Productivity (researchgate.net)

Namun demikian, kemalasan mungkin saja terjadi karena kita tidak lagi mau belajar dasar-dasar yang justru sangat penting. Banyak programmer mulai menggunakan AI padahal tidak memiliki pengetahuan dasar pemrograman. Walaupun, AI dapat membantu untuk memberi pengetahuan dasar tetapi runtutan proses pembelajaran terkadang dilupakan sehingga mengalami tantangan seperti:

  • Kesulitan untuk memahami kesalahan atau melalukan aktivitas troubleshooting atau pemecahan masalah.
  • Tidak memiliki pengetahuan yang lengkap mengakibatkan kode yang dihasilkan tidak efisien dalam performa atau kapabilitas jangka panjang.
  • Kode rentan bugs dikarenakan kode yang disusun belum dipastikan sesuai konteks dan kebutuhan

Singkat kata programmer pada saat menggunakan AI perlu berhati-hati, setidaknya programmer tersebut sudah membaca buku, mengikuti kursus, atau belajar di kelas. Pertanyaannya siapa yang terakhir baca buku pemrograman?

 

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Related Posts

Paper Publikasi Cloud Experience – Update Juli 2025

Articles Monday, 4 August 2025

Berikut beberapa paper yang sudah berhasil dipublikasikan pada Juli 2025:

Exploring Innovative Approaches for Software Development Risk Assessment and Management

Setya Uswatun Hasanah, Paulus Insap Santosa, dan Ridi Ferdiana

DOI: 10.1109/ICITISEE63424.2024.10730152

The success of software development projects is significantly impacted by various risk factors, both predictable and unpredictable.

Tips Menyusun Perumusan Masalah Yang Benar di Bidang Teknik

Articles Monday, 27 January 2025

Pada saat menguji disertasi atau tesis, salah satu hal yang menjadi salah satu isu dalam diskusi akademis adalah terkait dengan masalah penelitian. Tidak dipungkiri masalah penelitian disusun kurang tepat.

Software Engineering Research Roadmap for 2025

Articles Friday, 27 December 2024

Artikel ini tersedia roadmap penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan arah penelitian yang akan memengaruhi lanskap software dalam masa mendatang. Roadmap ini disusun berdasarkan tren teknologi terkini, kebutuhan industri serta tantangan yang dihadapi oleh para praktisi dan peneliti.

Deteksi Pornografi dengan Gelombang Otak

Articles Sunday, 27 October 2024

Judul Paper: EEG Signal Analysis In Detecting Pornography Addiction

Penulis: Muhammad Gilang Pratama, Noor Akhmad Setiawan, Ridi Ferdiana

Abstrak:

Perkembangan pesat dalam teknologi digital sangat memengaruhi perilaku adiktif, termasuk kecanduan pornografi.

Universitas Gadjah Mada

CLOUD EXPERIENCE RESEARCH GROUP

Department of Electrical Engineering & Information Technology

Faculty of Engineering 

Universitas Gadjah Mada

 

Jl. Grafika No.2 Sinduadi, Mlati, Sleman

Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, Indonesia

+ 62 123 456 789

cloudex@yeah.com

© Universitas Gadjah Mada