LARAS
Sebelas Student Outcomes
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) membuat 11 student outcomes mahasiswa sebagai acuan hasil pembelajaran untuk memenuhi tujuan ABET dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Student outcomes adalah apa yang diharapkan dapat dipahami dan dilakukan oleh mahasiswa pada akhir pembelajaran suatu mata kuliah dan bagaimana cara mendemonstrasikan hasil pembelajaran tersebut. Student outcomes didapatkan dengan cara memetakan indeks prestasi mahasiswa (IPK). Setiap mata kuliah memenuhi minimal satu student outcome, setelah itu dapat dipetakan nilai-nilai tersebut menjadi 11 student outcomes. Melalui student outcomes, dapat dilakukan suatu proses perbaikan berkelanjutan sebagai hasil dari pengukuran dan analisis outcomes tersebut, dalam hal ini dikenal dengan istilah outcome based education (OBE). Proses pendidikan OBE melibatkan pengajar kurikulum, proses pembelajaran dan pengajaran, serta student outcomes mahasiswa saat lulus. Hasil pemetaan IPK menjadi sebelas student outcomes akan ditampilkan agar dapat dipantau dengan mudah oleh departemen. Visualisasi pada satu halaman dasbor adalah salah satu cara penampilan informasi dengan cepat dan mudah dipahami.
Awal Permulaan
Saat ini keberhasilan lulusan di dunia kerja menjadi tolak ukur kualitas pembelajaran di Perguruan Tinggi. Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) sebagai salah satu jurusan di UGM, mengharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkompetensi dan mampu bersaing di dunia kerja. Untuk mengukur capaian tersebut, DTETI UGM mengembangkan sistem survei evaluasi diri berbasis website berupa tracer study dan survei alumni. Namun, sistem evaluasi diri yang ada saat ini masih berjalan secara individu dan belum teragregasi. Pada survei tracer study sudah memiliki sistem dasbor berbasis website yang menghasilkan grafik secara instan, namun sistem tersebut belum fleksibel terhadap perubahan konten pertanyaan dan hanya bisa menampilkan data pada tahun ajaran yang sedang aktif. Sedangkan pada survei alumni, informasinya sudah disajikan dalam tabular yang dikelompokkan berdasarkan per tahun ajaran. Dengan perbedaan kondisi tersebut, dirasa kurang efektif mengingat kedua sistem memiliki tujuan yang sama untuk mengevaluasi kurikulum di DTETI. Kemudian faktor meningkatnya jumlah data akibat bertambahnya jumlah lulusan mahasiswa setiap tahun juga mempengaruhi kesulitan dalam proses evaluasi survei. Selain hal tersebut, perlu juga adanya perbaikan pada struktur informasi survei agar sesuai dengan standar akreditasi diacu yaitu, BAN PT. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem penyajian visualisasi data yang mampu mengagregasi segala informasi hasil survei dalam bentuk dasbor.
Pentingnya Data
Pada zaman perkembangan digital saat ini hampir seluruh aspek dalam kehidupan manusia selalu berkaitan dengan data, baik data terstruktur maupun tidak terstruktur. Untuk data tidak terstruktur sendiri dibutuhkan pengolahan agar dapat menghasilkan informasi yang bernilai. Dengan meningkatnya kebutuhan informasi, maka diperlukan metode pengolahan data yang optimal untuk menghasilkan informasi bernilai. Melalui BI data mentah mampu diubah menjadi informasi bernilai dengan penyajian yang menarik melalui visualisasi data, sehingga mampu memudahkan proses analisis data guna mendukung pembuatan keputusan maupun strategi suatu organisasi.