Ardiansyah Sharing – CloudEx Monthly Meeting – December 2022

Estimasi effort merupakan salah satu aktivitas penting dalam perencanaan sebuah proyek pengembangan perangkat lunak. Use Case Point (UCP) termasuk salah satu kerangka kerja estimasi effort perangkat lunak yang cocok untuk diterapkan pada pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan paradigma berorientasi objek. Elemen – elemen di dalam UCP disusun berdasarkan kebutuhan fungsional yang dimodelkan menggunakan diagram use case. Salah satu elemen terpenting adalah pembobotan kompleksitas use case yang berfungsi sebagai salah satu parameter untuk menentukan unadjusted use case point (UUCP). Tetapi dalam proses pembobotannya terdapat kelemahan penggunaan nilai bobot yang tidak proporsional atau abrupt dan bersifat discontinuous. Sehingga digunakanlah pendekatan logika fuzzy untuk perubahan bobot kompleksitas discontinuous menjadi continuous karena lebih leluasa menentukan bobot kompleksitas use case yang tepat, dan diharapkan bisa meningkatkan performa akurasi UCP secara keseluruhan. 

Salah satu cara penentuan parameternya dengan menggunakan algoritma optimasi metaheuristik – Particle Swarm Optimization (PSO). Terdapat beberapa keunggulan dalam penggunaannya antara lain: 

  1. Mudah diimplementasikan
  2. Parameter-parameter yang dibutuhkan mudah untuk disesuaikan (tuned)
  3. Efektif dalam menemukan solusi optimum global
  4. Cepat Konvergen
  5. Andal
  6. Kemampuan eksplorasi yang kuat

Namun, setiap algoritmanya tetap memiliki kekurangan masing-masing seperti mudah terjebak pada optimum lokal, lemah dalam pencarian solusi global, dan bahkan konvergennya masih prematur. Kerangka kerja UCP dihitung berdasarkan dua parameter yaitu size dan productivity factor (PF). Prosesnya merefleksikan tingkat produktivitas dalam penyelesaian proyek dengan penggunaan PF statis yang mudah dan cepat digunakan. Walaupun begitu, tetapi masih terdapat masalah ketidakpastian karena nilai tersebut sepenuhnya ditentukan oleh pakar, bukan berdasarkan pada histori proyek yang sudah ada sehingga tidak langsung turut mempengaruhi performa. Oleh karena itu, penentuan PF dapat terlaksana secara fleksibel, dinamis, adaptif  dengan karakteristik proyek dan adjustable maka tentu bisa memberikan performa akurasi yang menjanjikan dalam proses pengusulan kerangka kerjanya. 

Silahkan simak video berikut.

Leave a comment

Your email address will not be published.