Dampak dari perkembangan industri akhir-akhir ini memunculkan banyak dampak positif, seperti menurunnya tingkat kemiskinan, menurunnya tingkat kesenjangan sosial, meningkatnya kesejahteraan karyawan, dan terbukanya banyak lapangan kerja baru di berbagai sektor. Kebutuhan jasa dan barang oleh masyarakat juga semakin bertambah seiring meningkatnya jumlah populasi yang ada. Maka perusahaan harus menambahkan kapasitas dari produksi yang mereka miliki dengan cara menambah sumber daya manusia. Penambahan sumber daya manusia inilah yang biasa dikenal dengan nama rekrutmen karyawan. Rekrutmen adalah proses memperkerjakan kandidat yang tepat pada pekerjaan yang tepat. Di dalam proses rekrutmen ini akan terjadi sebuah proses yaitu seleksi. Seleksi adalah proses memilih individu yang memiliki kualifikasi yang relevan untuk mengisi pekerjaan di sebuah organisasi dalam proses perekrutan tenaga kerja dalam sebuah instansi atau perusahaan, terdapat sebuah proses ujian yang memerlukan tempat yang memenuhi kriteria sebuah testing center dan juga pengawasan. Sistem sertifikasi ujian online dibuat untuk menjadi solusi. Dengan adanya sistem ujian online dapat memudahkan perusahaan sertifikasi dan juga klien (exam-taker).
Solusi yang Ditawarkan dalam Sistem Pengawasan ini.
Melalui penelitian ini akan dilakukan perancangan sistem pengawasan ujian online yang dapat merekam wajah dan juga layar perangkat komputer exam-taker, yang kemudian akan diunggah ke cloud storage sehingga dapat dijadikan bukti bahwa exam-taker tersebut tidak melakukan kecurangan, dengan tujuan meminimalisir sumber daya yang dibutuhkan namun hasil dari ujian tetap memenuhi peraturan untuk tidak melakukan tindak kecurangan. Dalam penelitian ini juga dilakukan penelitian metode encoder yang akan digunakan untuk memampatkan ukuran video dan mencari metode untuk melakukan streaming video secara online.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membuat sebuah sistem yang dapat memudahkan pelaksanaan ujian secara online sehingga proses rekrutmen perusahaan dapat dilaksanakan secara mandiri tanpa harus berkumpul di suatu lokasi yang memerlukan sumber daya yang banyak dan memakan biaya, baik dari pihak perusahaan dan pihak calon karyawan.
Pengembangan Aplikasi
Terdapat 2 metode dalam pengerjaan system ini :
- Alur Pengerjaan Penelitian
Pengerjaan ini diawali dengan perancangan sistem sebelum memulai pengembangan sistem Online Proctoring
2. Skema Perbandingan Sistem Online Proctoring dengan Sistem Ujian Konvensional
Sistem Online Proctoring yang dikembangkan adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mempermudah pengawasan saat pelaksanaan ujian dilakukan, sehingga exam-taker dan pengawas ujian tidak harus berada di tempat yang sama. Terlihat pada tabel dibawah ini :
Proses ujian konvensional cenderung memakan lebih banyak biaya untuk menyediakan tempat dan biaya akomodasi untuk menuju ke tempat pelaksanaan ujian. Sedangkan pada sistem ujian online, pelaksaan ujian dapat dilakukan dimana saja selama tersedia akses internet. Perbedaan yang kedua adalah pada ujian konvensional peserta (exam-taker) dan pengawas ujian (proctor) harus berada di tempat yang sama untuk melakukan proses pengawasan. Sedangkan pada ujian online, proctor dapat mengawasi ujian secara langsung dengan fitur live video stream.
3. Business Study
Fase ini berfungsi untuk menentukan ruang bisnis sistem Online Proctoring. Penentuan ruang bisnis sistem dapat dilakukan melalui proses perancangan business process dan business flow. Sistem Online Proctoring adalah sebuah sistem yang dikembangkan tanpa tujuan komersial. Sistem Online Proctoring dikembangkan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia, yaitu dua orang mahasiswa semester akhir dengan ahli studi Teknologi Informasi sebagai developer dan dibimbing oleh 2 orang dosen yang membantu dalam proses pengerjaan dan memberi saran juga komentar mengenai pengembangan sistem terkait. Terlihat gambar use case dibawah ini :
Business flow yang akan digunakan untuk acuan pengembangan sistem Online Proctoring dari segi logika sistem dapat dicermati pada gambar dibawah ini :
4. Functional Model
Sistem Online Proctoring adalah sebuah sistem pengawasan online yang dilakukan dengan cara merekam aktivitas yang dilakukan oleh peserta ujian, baik layar komputer yang digunakan, maupun wajah peserta ujian melalui webcam. Selama proses perekaman aktivitas peserta ujian, system menguji ketersediaan internet pada komputer peserta ujian. Jika internet tersedia maka sistem akan melakukan siaran langsung atau streaming. dilakukan dengan menggunakan cloud service, yang memungkinkan mengirimkan video ke server yang kemudian dapat dibuka di komputer yang memiliki akses. Jika internet tidak tersedia maka sistem akan melakukan proses penyimpanan. Proses penyimpanan melalui proses kompresi dan segmentasi agar penyimpanan rekaman yang dihasilkan tidak memakan ruang yang besar dan ketika proses unggah mengalami kendala (connection loss) proses unggah dapat dilanjutkan kembali tanpa harus mengulang dari awal. Penyimpanan di bagi menjadi 2 jenis, penyimpanan offline dan penyimpanan online. Dalam proses penyimpanan offline, rekaman disimpan di penyimpanan drive lokal komputer, sedangkan dalam penyimpanan online, rekaman disimpan di cloud storage dengan proses upload. Di dalam proses upload, jika terjadi connection loss, sistem dapat melanjutkan proses upload secara manual maupun otomatis. Alur kerja sistem Online Proctoring dapat dicermati pada gambar dibawah ini dengan Alur Kerja Sistem Online Proctoring.
Proses Pengujian Aplikasi
- Hasil Pengujian Fungsi 1: Merekam layar
Hasil pengujian performa fungsi 1 ditampilkan dalam Tabel 2 Hasil Pengujian Performa Fungsi 1. Berdasarkan hasil pengujian performa fungsi 1 dapat disimpulkan Preset1 memiliki keluaran video dengan ukuran paling rendah. Berdasarkan hasil pengujian performa fungsi 1 dapat disimpulkan bahwa semakin kecil rtbufsize maka ukuran video keluaran akan semakin kecil. Untuk probesize, semakin kecil probesize maka ukuran video keluaran akan semakin kecil. Untuk pengaturan preset fast akan memiliki ukuran video keluaran lebih kecil daripada pengaturan preset slow. Pengaturan fungsi 1 yang berfungsi untuk merekam layar pada sistem Online Procotoring akan dilanjutkan dengan menggunakan Preset1.
2.Hasil Pengujian Fungsi 2: Merekam Peserta Ujian melalui Webcam
Hasil pengujian performa fungsi 2 ditampilkan dalam tabel 3.Hasil Pengujian Performa Fungsi 2. Berdasarkan hasil pengujian performa fungsi 2, dapat disimpulkan besar video yang dihasilkan dari fungsi 2 adalah 2.54 MB per menit. Berdasarkan hasil pengujian performa fungsi 2 dapat disimpulkan bahwa dalam proses perekaman peserta ujian melalui webcam tidak ditemukan kendala atau error.
3.Hasil Pengujian Fungsi 3: Segmentasi
Berdasarkan hasil pengujian performa fungsi 3 dapat disimpulkan rata-rata waktu yang diperlukan untuk fungsi 3 menyegmentasi file adalah 2.1 MB per detik. Berdasarkan hasil pengujian performa fungsi 3 dapat disimpulkan rata-rata besar file yang dapat dikompres adalah 0.02 MB per MB besar file asli.
4.Hasil Pengujian Fungsi 4: Uploading
Pengujian menggunakan 3 ukuran file yang berbeda di 3 koneksi yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil dari proses upload adalah berupa waktu yang diperlukan untuk melakukan proses uploading hingga 100% yang dapat dilihat pada tabel 5. Hasil testing untuk Proses uploading
5. Hasil Pengujian Fungsi 5: Streaming
Setelah melakukan pengujian pada tiga preset pada tiga koneksi, dapat disimpulkan bahwa kualitas dari video yang di-stream tidak terpengaruh oleh jenis koneksi yang digunakan tetapi terpengaruh oleh preset yang digunakan. Dapat dicermati pada Tabel 6. Metadata dari setiap Pengujian Streaming bahwa perbedaan koneksi juga tidak berpengaruh secara signifikan pada jumlah frame, fps, Lsize, dan bit rate.