Ketika pandemi Covid-19 berada di skala tertinggi, mendorong kebutuhan penggunaan e-learning menjadi meningkat dari sebelumnya bahkan menjadi hal yang semakin signifikan untuk dilakukan. Dalam pembuatan konten e-learning ini sifatnya tidak terstandar dan memiliki struktur yang berbeda – beda juga. Capstone yang dikembangkan ini diharapkan dapat memberikan solusi pembuatan konten e-learning yang terstandar dengan Scrom Lite yang dikembangkan menjadi sebuah sistem yang dapat membuat paket modul kuliah daring secara terstruktur, terpaket dan dapat distribusikan dalam Learning Management System (LMS) yang berbeda. Pengembangan ini dilakukan dengan framework ReactJS untuk frontend dengan peran utamanya dari sistem ini adalah pengajar. Sedangkan backend nya menggunakan metode pengujian white-box atau berbasis path. Sistem Scorm Lite juga sudah teruji dengan menggunakan User Acceptance Testing dan menunjukkan bahwa sistem sudah baik dari segi fungsionalitas dan tidak terdapat galat.
Research Design adalah sebuah detail rencana dalam mencapai tujuan penelitian yang ditetapkan dan memberikan tuntunan saat melakukan proses penelitian.
Dalam prosesnya terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan yaitu:
- Sampling Design – metode pemilihan item yang akan diamati
- Observational Design – tempat/kondisi dilakukan observasi
- Statistical Design – banyak item yang diamati dan akan dianalisis
- Operational Design – cara sampling, observasional, dan statistik
Dalam 4 cakupan komponen tersebut, Anda juga perlu melakukan eksplorasi, studi deskriptif, uji coba hipotesis, validasi serta studi eksperimental. Anda dapat mulai melakukan survei literatur dalam pemahaman masalah, menemukan masalah urgensi berdasarkan pengalaman, juga dapat membuat hipotesis awal terhadap penelitian yang akan Anda selesaikan. Mendeskripsikan setiap aktivitas penelitian yang Anda lalukan memudahkan dalam mengolah data yang didapatkan. Ketika melakukan validasi, Anda perlu memperhatikan dua bagian yaitu internal dan eksternal. Internal pastinya berkaitan dengan proses pengujiannya yang bisa saja termasuk peralatan, pemerataan kompensasi bila ada daya saing di dalamnya, juga sejarah lokalnya. Bagian eksternal mencakup bagaimana reaktivitas pengujian pada eksperimental yang dibuat serta faktor lainnya. Sedangkan studi eksperimental desain itu sendiri berkaitan dengan prinsip replika, pengacakan, dan lokal kontrol.
Entah Anda menyusun proposal skripsi, magister, atau disertasi. Terkadang kita tidak sadar beberapa hal yang ternyata membuat proposal kita menjadi belum layak atau perlu diperbaiki. Pada artikel ini kita akan membahas tujuh hal miskonsepsi yang dapat kita perbaiki pada saat kita menulis naskah akademik.
Pendahuluan yang baik adalah
a. Memulai diskusi dari hal yang tepat. Sebagai contoh janganlah mengawali sebuah pendahuluan dengan kalimat “Pertumbuhan Teknologi Informasi berkembang pesat” karena terlalu umum. Atau langsung mengatakan “Akurasi deteksi emosi masih sangat rendah” itu terlalu spesifik. Mulailah hal yang pas sebagai contoh “Deteksi emosi adalah upaya…”.
b. Menceritakan berbagai masalah yang timbul dari konsep yang dijelaskan. Sebagai contoh apa saja pendekatan deteksi emosi yang ada, apa masalahnya yang diselesaikan, dan apa yang dilakukan oleh peneliti untuk menyelesaikan masalah itu.
c. Mengakhiri dengan sebuah tantangan yang masih harus dihadapi dari semua yang sudah dilakukan oleh peneliti. Tutup akhir kalimat dengan apa saja masalah / gap yang masih terbuka yang menjadi agenda penelitian selanjutnya.
Perumusan yang baik adalah
a. Menjelaskan masalah bukan kebutuhan. “Penelitian ini akan membahas mengenai optimalisasi akurasi deteksi otomasi yang masih dibawah 70” .. Bukan “Belum ada penelitian yang menjelaskan bagaimana…”.
b. Menjelaskan masalah bukan tujuan. “Penelitian ini akan melakukan..” ini kurang tepat.
c. Menjelaskan resiko masalah jika tidak dipecahkan.
d. Perumusan masalah pada bidang teknik bukanlah pertanyaan karena itu akan dipaparkan di pertanyaan penelitian.
Tujuan penelitian membahas mengenai apa yang dilakukan dan selayaknya bisa diukur dalam performa indikator yang jelas semisal “Penelitian ini mengembangkan algoritme XYZ untuk meningkatkan akurasi di atas 70%”. Bukan “Penelitian ini menyelesaikan rendahnya akurasi deteksi emosi”. Tujuan penelitian dapat berupa langkah-langkah yang dilakukan penelitian misalnya: mengidentifikasi, merancang, menerapkan, dan mengevaluasi.
Batasan masalah menjelaskan masalah yang dipaparkan di pendahuluan dan perumusan masalah tetapi tidak dilakukan karena keinginan untuk fokus pada domain penelitian atau spesifikasi tertentu. Batasan masalah bukan
a. Batasan waktu dan uang.
b. Batasan geografis (dengan catatan geografis bukan aspek yang esensial dalam penelitian.. Semisal pertumbuhan botani pada geografis tertentu esensial, tetapi Yogyakarta dengan Jakarta berdasar pada penerapan TIK bukan esensial).
c. Batasan teknologi yang didasarkan pada aspek yang tidak berelasi. Semisal penelitian ini menggunakan PHP dikarenakan open source dan gratis.
a. Tinjauan pustaka berisi penelitian yang dilakukan sebelumnya dalam bidang yang sama. Dasar teori berisi dasar-dasar yang digunakan untuk melanjutkan penelitian yang ada.
b. Idealnya kita memulai dengan tinjauan pustaka membahas apa yang sudah dilakukan dan apa yang bisa dilakukan. Pendekatan ini dikenal juga dengan keaslian penelitian. Tinjauan pustaka deteksi emosi misalnya membahas mengenai berbagai penelitian deteksi emosi.
c. Dasar teori berisi teori yang dipakai untuk melakukan penelitian. Dasar teori tidak harus berhubungan dengan penelitian saat ini tetapi bisa berupa kombinasi tinjauan pustaka penelitian yang hendak dilanjutkan. Konsep dasar yang dipakai dipenelitian, hingga teori lain yang dipakai.
Pertanyaan penelitian atau hipotesis layaknya diletakkan setelah dasar teori atau tinjauan pustaka. Hal yang harus diperhatikan adalah
a. Jika penelitian lebih cenderung kuantitatif maka pendekatan hipotesis lebih layak.
b. Jika penelitian lebih cenderung kualitatif atau mixed maka pendekatan pertanyaan penelitian lebih layak.
Kita tidak membahas bagaimana menyusunnya hipotesis dan pertanyaan penelitian yang baik.
Seringkali metode penelitian disusun seadanya dikarenakan sudah kelelahan di bagian sebelumnya. Padahal selayaknya metode penelitian memiliki.
a. Diagram alir penelitian dari awal hingga akhir. Awal ini artinya mulai dari proses penelitian hingga selesainya evaluasi.
b. Metode penelitian memiliki fase terstruktur dan memiliki indikator kapan langkah penelitian dikatakan selesai.
c. Metode penelitian memiliki luaran yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian atau hipotesis yang dijawab.
Pada Maret 2020 ketika tempat kerja di seluruh dunia ditutup dengan cepat maka banyak orang sekarang mulai bereksperimen dengan pekerjaan hybrid, berbagai hasil pekerjaan yang berbeda mungkin terjadi. Para peneliti di Microsoft dan dari seluruh dunia telah menyelidiki praktek kerja hybrid yang berkembang dan mengembangkan teknologi yang akan mengatasi tantangan baru terbesar sambil memanfaatkan peluang baru terbesar. Hal demikian berkembang sangat cepat untuk membantu masyarakat dalam menciptakan pekerjaan baru bagi masa depan yang lebih bermakna, produktif, dan berkeadilan. Terdapat 4 skala elemen dalam praktek kerja, dimana skala tersebut sebagai kerangka kerja yang mengatur upaya penelitian dengan pekerjaan jarak jauh dan hybrid.
Dalam penulisan naskah tesis atau disertasi sering ditemukan kesalahan yang umum terjadi dan selalu berulang, maka perlu adanya tindakan untuk menghindari kesalahan tersebut. Adapun cara terstrukturnya diawali dengan menemukan ide penelitian yang bisa didapatkan melalui Digital Library untuk mencari kata kunci atau bisa melakukan Research Community dan Aggregator Software.Langkah berikutnya yaitu mengelola sastra dengan meninjau literatur atau referensi yang didapatkan lalu menginstal tool dan membuat struktur folder baru. Tidak lupa juga perlu adanya pencatatan riset untuk mempersiapkan naskah secara garis besar dan menghasilkan presentasi yang kreatif dengan penggunaan desain infografis. Dengan pengelolaan yang terstruktur, memungkinkan kesalahan tersebut menjadi relatif lebih kecil dari biasanya.
Menjadi mahasiswa yang produktif bukan hanya sebatas memikirkan bagaimana cara kita mendisiplinkan diri, bersemangat dan selalu memotivasi diri. Tetapi harus menjadi produktif dengan berpikir bagaimana cara kita bisa mengelola waktu, energi dan fokus kita ke tujuan yang diharapkan. Sehingga ada beberapa tips untuk mencapai hal tersebut yaitu mengakselerasi diri, jadilah relevan, mencari kelompok yang agresif untuk lulus tepat waktu dan menyesuaikan cara kerja.