Sistem point of sales adalah sistem yang dirancang untuk mendata penjualan dan pembayaran saat barang dijual. Pada sistem POS konvensional, kasir dioperasikan secara manual dengan bantuan pegawai restoran. Hal ini menyulitkan pembeli jika rumah makan sedang dalam keadaan ramai. Membayar dengan menggunakan uang elektronik yang sedang populer seperti OVO dan GO-PAY dalam transaksi POS dapat membantu meningkatkan efisiensi POS restoran. Penelitian ini berusaha untuk memberikan jawaban untuk masalah efisiensi POS konvensional, yaitu dengan aplikasi sistem POS mandiri dengan pembayaran berbasis cashless. Aplikasi ini dikembangkan untuk platform tablet menggunakan Xamarin. Forms yang memiliki kelebihan dalam memungkinkan developer untuk mengembangkan aplikasi lintas platform. Pengembangan aplikasi ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD).
Perubahan system pembayaran
Penelitian ini mengenai system pembayaran secara cashless. Melihat penggunaan metode POS konvensional, dengan alurnya pengunjung memesan makanan pada pramusaji atau langsung memesan di kasir, lalu membayar makanan yang mereka pesan sebelum atau sesudah menyantap makanan. Metode ini akan akan menyulitkan pelanggan jika rumah makan sedang ramai pelanggan. Sudah ada beberapa rumah makan yang menerapkan sistem POS terdistribusi yang memungkinkan pelanggan untuk memesan makanan secara mandiri melalui sebuah perangkat elektronik, seperti pada restoran Mujigae yang menggunakan tablet untuk pemesanan makanan. Namun, sistem tersebut tetap menyulitkan pelanggan ketika akan melakukan pembayaran karena pelanggan harus tetap melakukan pembayaran secara manual untuk membayar makanan yang mereka santap. Sistem point of service mandiri memungkinkan pelanggan untuk mengontrol tindakan mereka sendiri, seperti memesan dan membayar, tanpa memerlukan bantuan dari staff restoran. Hal ini memungkinan staf restoran untuk lebih fokus pada meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi, menghasilkan peningkatan pengalaman pelanggan secara keseluruhan. Sistem pembayaran secara cashless sudah mulai popular di Indonesia berkat banyaknya promosi yang dilakukan oleh perusahaan penyedia uang elektronik dan apa pengguna ditawarkan dengan adanya cashback jika melakukan pembayaran dengan menggunaan sistem cashless digerai yang memiliki kerjasama dengan penyedia uang elektronik.
Pengembangan Aplikasi
Aplikasi sistem point of sales mandiri dikembangkan dengan menggunakan Xamarin. Forms dan memiliki tujuh fitur. Fitur-fitur yang dikembangkan dalam aplikasi adalah:
- Fitur melihat dan memesan dari menu: Pelanggan dapat melihat menu yang tersedia pada aplikasi kemudian memilih menu tersebut untuk dipesan.
- Fitur untuk memilih nomor meja: Jika pelanggan memilih untuk makan di tempat, maka pelanggan dapat memilih nomor meja yang tersedia pada aplikasi.
- Fitur pembayaran dengan GO-PAY atau OVO: Setelah membuat pesanan, pelanggan dapat membayar pesanan tersebut dengan menggunakan OVO atau GO-PAY.
- Fitur nomor pesanan: Setelah melakukan pembayaran, pelanggan akan mendapatkan nomor pesanan yang dapat digunakan untuk mengambil pesanan.
- Fitur untuk melihat pesanan: Staf restoran dapat melihat pesanan yang dibuat oleh pelanggan setelah pelanggan membayar pesanan tersebut pada aplikasi.
- Fitur untuk melihat stok menu: Staf restoran dapat melihat jumlah stok dari menu yang ada dan dapat menon-aktifkan menu tersebut jika sudah tidak tersedia.
- Fitur verifikasi pelanggan: Staf restoran dapat melakukan verifikasi pelanggan saat pelanggan mengambil pesanan mereka dengan menggunakan nomor pesanan.
Pengujian aplikasi ini dilakukan di Café TETI. Pengujian dilakukan dengan mengukur task time pengguna ketika melakukan transaksi POS di Café TETI, baik secara konvensional maupun menggunakan aplikasi POS mandiri yang dikembangkan dengan jumlah responden sebanyak 30 orang mahasiswa DTETI UGM. Untuk pengujian sistem POS mandiri yang dikembangkan oleh penulis, waktu task time mulai dihitung ketika pelanggan mulai membuka aplikasi, kemudian memilih tombol “Saya Pelanggan”, lalu melihat menu dan membuat pesanan, kemudian memilih untuk dine in atau tidak, lalu memilih dan melakukan pembayaran dengan OVO atau GO-PAY dan berakhir ketika pelanggan telah mencetak bukti pemesanan dengan menekan tombol “Cetak Bukti Pemesanan”.
Proses Hasil Pembahasan Sistem
Sistem POS mandiri ini lebih efisien jika dibandingkan dengan sistem POS konvensional karena tidak membutuhkan membutuhkan tenaga manusia sebagai staf kasir untuk mengoperasikannya, lalu pembayaran cashless memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pembayaran tunai, yaitu memberikan fleksibilitas, kenyamanan, dan menghilangkan risiko keamanan ketika membawa sejumlah besar uang tunai secara langsung. Dengan menghilangkan resiko keamanan ketika membawa uang dalam jumlah besar, maka pelanggan dapat mengeluarkan uang yang lebih banyak ketika memesan di rumah makan.
Dari hasil pengujian pada gambar 1, terlihat bahwa sistem point of sales konvensional masih memiliki efisiensi waktu yang lebih tinggi daripada sistem point of sales mandiri. POS konvensional masih memiliki rata-rata waktu 78,56% lebih cepat daripada sistem POS mandiri, rata-rata time on task dari sistem POS konvensional adalah 12,6 detik, sedangkan rata-rata time on task dari sistem POS mandiri adalah 58,767 detik. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang serupa yang dilakukan oleh Gregory E. Opara-Nadi dari Capella University pada tahun 2005.
Pada penelitian ini, sistem POS konvensional masih lebih cepat karena saat pengujian, pelanggan tidak perlu mengatri untuk melakukan pesanan, sehingga sistem POS pada situasi seperti ini akan lebih efisien dibandingkan dengan sistem POS mandiri. Jika sistem POS mandiri ini diuji di lingkungan yang mengharuskan pelanggan untuk mengantri, hasil pengujian sistem POS mandiri mungkin akan lebih cepat daripada sistem POS konvensional.
Hal ini dibuktikan dari grafik pada gambar 2, walaupun hasil pengujian time on task dari POS konvensional 78,56% lebih efisien daripada aplikasi, 63,3% (19 dari 30 orang) responden setuju bahwa sistem POS mandiri akan lebih efisien jika diterapkan di kondisi nyata ketika pelanggan harus mengantri sebelum melakukan transaksi POS. Pada pengujian aplikasi sistem POS mandiri berikutnya, perlu dilakukan pada kondisi ketika pelanggan harus mengantri dan time on task yang diukur untuk pengujian berikutnya sebaiknya merupakan time on task total dari waktu yang dihabiskan pelanggan untuk mengantri dan waktu yang dihabiskan pelanggan ketika melakukan transaksi POS.
Sebagian besar responden (43,3%, 13 dari 30 orang) menjawab bahwa aplikasi sistem POS mandiri ini paling cocok diterapkan di restoran cepat saji. Pada sistem POS restoran cepat saji, proses transaksi dari melihat menu sampai mengambil pesanan dilakukan di kasir dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan rumah makan jenis lainnya.
Hampir semua responden (96,7%, 29 dari 30 responden) setuju bahwa aplikasi sistem POS mandiri ini cocok dikembangkan untuk platform tablet. Untuk aplikasi sistem POS mandiri, diperlukan perangkat yang memiliki layar yang cukup besar sehingga pelanggan yang memiliki penglihatan yang tidak terlalu bagus dan kesulitan untuk membaca tulisan berukuran kecil dapat menggunakan aplikasi sistem POS dengan nyaman.
Semua responden setuju bahwa sistem operasi Android cocok untuk aplikasi sistem POS mandiri ini disusul dengan iOS, sebanyak 70% (21 dari 30 orang). Sistem operasi iOS membutuhkan biaya yang lebih besar karena sistem operasi iOS hanya dapat berjalan di perangkat Apple. Sistem operasi Android membutuhkan biaya yang lebih rendah karena sistem operasi Android dapat berjalan di sebagian besar perangkat mobile. Bagi pemilik restoran, sistem operasi Android untuk sistem POS mandiri dapat mengurangi biaya operasi.