Dalam suatu proses pengembangan perangkat lunak, seorang product owner memiliki peran utama untuk mencapai suatu keberhasilan dalam timnya dengan mendefinisikan requirement, mengatur prioritas pengembangan, kualitas hingga keberhasilan pengembangannya. Perubahan sering terjadi untuk memperbaiki adanya kekurangan, hilangnya requirement atau mungkin adanya peningkatan fungsionalitas. Mayoritas penanganan perubahan dilakukan dengan merekam jejak perubahan sebagai requirement baru tanpa adanya dokumentasi terhadap alasan perubahan. Hal tersebut akan mempengaruhi kualitas dari sebuah perangkat lunak yang dikembangkan. Sehingga capstone project ini memberikan solusi untuk masalah tersebut dengan menawarkan fitur utama berupa pencatatan permintaan perubahan dalam suatu format khusus, memantau perkembangan proses perubahan yang disetujui, dan keluarannya akan memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk membangkitkan laporan dengan perubahan yang terjadi dari suatu pertemuan atau pembahasan. Tim penulis ini mengembangkan produk requirement change management (RCM) sebagai suatu proses untuk mengelola perubahan requirement yang diminta oleh pihak eksternal dan pihak internal tim. RCM akan memberikan layanan bagi product manager untuk mengelola permintaan perubahan. Pengaplikasiannya berbasis web yang dibagi menjadi 3 bagian tertentu yaitu:
Monthly Archives: September 2022
Ketika pandemi Covid-19 berada di skala tertinggi, mendorong kebutuhan penggunaan e-learning menjadi meningkat dari sebelumnya bahkan menjadi hal yang semakin signifikan untuk dilakukan. Dalam pembuatan konten e-learning ini sifatnya tidak terstandar dan memiliki struktur yang berbeda – beda juga. Capstone yang dikembangkan ini diharapkan dapat memberikan solusi pembuatan konten e-learning yang terstandar dengan Scrom Lite yang dikembangkan menjadi sebuah sistem yang dapat membuat paket modul kuliah daring secara terstruktur, terpaket dan dapat distribusikan dalam Learning Management System (LMS) yang berbeda. Pengembangan ini dilakukan dengan framework ReactJS untuk frontend dengan peran utamanya dari sistem ini adalah pengajar. Sedangkan backend nya menggunakan metode pengujian white-box atau berbasis path. Sistem Scorm Lite juga sudah teruji dengan menggunakan User Acceptance Testing dan menunjukkan bahwa sistem sudah baik dari segi fungsionalitas dan tidak terdapat galat.