Covid dan Cashless
Kondisi Pendemic Covid memberikan sebuah peluang tumbuhnya pergerakan tanpa uang tunai atau yang dikenal dengan cashless. Tanpa interaksi perpindahan uang tunai membuat beberapa masyarakat yakin akan terhindari dari resiko terpaparnya virus COVID-19 melalui media uang kertas dan uang logam. Cashless menjanjikan bagaimana masyarakat berinteraksi tanpa kontak fisik. Namun demikian, terdapat tantangan dalam menerapkan Cashless seperti:
- Tim pengembang perlu menyiapkan infrastruktur dan pemenuhan standar cashless jika hendak mengembangkan sendiri
- Tim pengembang perlu mengadopsi platform cashless yang sudah ada dan memenuhi berbagai prasyarat pengembang
- Tim pengembang perlu memonitor transaksi dan tunduk pada peraturan yang berlaku
Tiga hal demikian akan sulit dilakukan bagi startup yang baru berkembang. Kebutuhan cashless yang menjadi arahan dan juga rekomendasi solusi transaksi mendorong dibutuhkannya model bagi startup untuk mengadopsi teknologi cashless di dalam solusinya. Berdasar pada kebutuhan tersebut lahirlah model implementasi Financial Technology di Startup (Financial Tech Model for Startup)
Fintech Model di Startup
Model Fintech bagi startup secara mendasar menjawab bagaimana sebuah startup akan menerapkan teknologi finansial dalam solusinya. Model ini akan menjawab
- Apakah startup saya perlu menerapkan FinTech dalam solusinya?
- Bagaimana tingkat kesiapan startup saya dalam mengadopsi Fintech?
- Apa model kematangan fintech yang dapat diadopsikan startup?
Model disusun dengan menggunakan pendekatan kuesioner yang akan mengukur
Variabel |
Indikator |
Transaksi Keuangan Berbasis Fintech |
|
Dampak penggunaan Fintech |
|
Solusi Pengembangan Fintech |
|
Editor |
Ridi Ferdiana |
Peneliti |
Nuriah Indrarini |
Tahun |
2020 |
Tautan Publikasi |
On review |